Bandung (22/03/2021)_Dalam upaya
untuk mengembangkan kualitas pendidikan dan memperkuat jejaring akademis, Program
Studi Hukum Tatanegara (Siyasah Syariyyah) di UIN Alauddin dan Hukum Tata
Negara (Siyasah) di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan senang mengumumkan
dan menyelenggarakan pelaksanaan Program Pertukaran Dosen (Lecturer
Exchange Program).
Program ini bertujuan untuk
menciptakan lingkungan akademis yang lebih dinamis dan inklusif dengan
menghadirkan dosen-dosen terkemuka dari kedua universitas untuk saling berbagi
pengetahuan, pengalaman, serta ide di ranah Hukum Tatanegara. Dengan memfasilitasi
pertukaran dosen, kedua institusi berharap dapat menciptakan hubungan yang
lebih erat dan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang ini.
Dr. Kurniati, M.HI. selaku Kepala
Program Studi Hukum Tatanegara (Siyasah Syariyyah) di UIN Alauddin,
menyampaikan, "Program pertukaran dosen ini adalah tonggak bersejarah bagi
kami. Kami berharap dapat memperdalam wawasan dan pengetahuan dalam bidang
Hukum Tatanegara melalui interaksi langsung dengan dosen-dosen terkemuka dari
UIN Sunan Gunung Djati Bandung."
Sementara itu, Chaerul Saleh,
M.Ag., yang mengepalai Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah) di UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, menambahkan, "Kami melihat program ini sebagai
peluang emas untuk menciptakan sinergi antara dua institusi pendidikan tinggi
Islam terkemuka di Indonesia. Pertukaran dosen akan memberikan dampak positif
tidak hanya pada dosen, tetapi juga pada pengalaman belajar mahasiswa
kami."
Selama program berlangsung,
dosen-dosen yang terlibat akan memberikan kuliah reguler, kuliah tamu, serta
terlibat dalam kegiatan penelitian bersama. Terdapat pula rencana interaksi
langsung antara mahasiswa dari kedua program studi untuk memperdalam pemahaman
dan meningkatkan toleransi antarbudaya.
Program pertukaran ini diharapkan
dapat menciptakan kolaborasi yang berkelanjutan antara UIN Alauddin dan UIN
Sunan Gunung Djati Bandung dalam menghadirkan pendidikan tinggi berkualitas di
Indonesia, khususnya dalam bidang Hukum Tatanegara. Kedua institusi menyambut
baik langkah ini sebagai wujud komitmen mereka terhadap pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman.